Home > Rolling News Report
Konsul Jenderal Tiongkok di Denpasar Bapak Zhu Xinglong Menerima Wawancara Tertulis Bersama dengan Media Indonesia
2023-04-13 16:29

Wartawan Balipost: Tanggal 13 April merupakan peringatan ke-73 terjalinnya hubungan diplomatik Tiongkok dan Indonesia, apa pandangan kedepan Pak Konjen terhadap hubungan Tiongkok-Indonesia? Bidang kerja sama apa yang akan diprioritaskan oleh Tiongkok dan Indonesia?

Tiongkok dan Indonesia merupakan negara berkembang yang besar dan juga perwakilan ekonomi berkembang. Keduanya sama-sama menjunjung konsep pembangunan yang berpusat pada rakyat, dan saling berbagi keuntungan serta mempunyai masa depan yang dipertaruhkan. Di bawah pimpinan strategis kedua kepala negara, hubungan Tiongkok dan Indonesia berada pada periode terbaik dalam sejarah. Kedua negara dengan jelas ingin bersama-sama membangun komunitas senasib- sepenanggungan Tiongkok dan Indonesia. Pada tahun 2022, kedua kepala negara telah saling bertukar kunjungan dalam waktu setengah tahun. Presiden Xi Jinping bahkan menjadikan Indonesia sebagai persinggahan pertamanya setelah Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Bali pada bulan November. Kedua pihak bukan hanya merilis pernyataan bersama yang baru, tetapi juga menyetujui Rencana Aksi Peningkatan Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia 2022-2026, dan mencapai serangkaian kesepakatan-kesepakatan kerjasama di sekitar 10 bidang.

Tahun ini adalah tahun peringatan ke-10 Tiongkok-Indonesia sebagai mitra strategis komprehensif. Hal ini akan terus memperdalam pertukaran bilateral tingkat tinggi dan memberikan peluang penting kepada kerja sama dalam bidang pembangunan berkelanjutan, kesehatan, kelautan, ekonomi digital, pendidikan, pembangunan infrastuktur, pertukaran media, pertanian, perdagangan dan lain-lainnya.

Pihak Tiongkok bersedia bekerja sama dengan pihak Indonesia untuk terus memperkokohkan pola kerjasama baru “penggerak empat roda” yang mencakup bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan maritim. Kami berharap saling memberikan dukungan yang lebih kuat dalam proses pembangunan negara sosialis modern Tiongkok secara menyeluruh dan proses merealisasikan cita-cita 100 tahun berdirinya negara Indonesia pada tahun 2045.

Wartawan Balipost: Sebelum pandemi, ada banyak sekali wisatawan Tiongkok yang mengunjungi Indonesia, khususnya pulau Bali. Ada kabar bahwa, Indonesia berencana menerima 258.000 wisatawan Tiongkok pada tahun 2023. Apa komentar Pak Konjen mengenai hal ini?

Indonesia memiliki lingkungan alam indah dan seni yang unik jadi telah merupakan tempat yang sangat diinginkan oleh wisatawan Tiongkok. Pulau Bali dikenal dengan sebutan “Pulau Surga” di dunia. Pada tahun 2019, sebanyak 1.3 juta wisatawan Tiongkok kunjungi Bali. Namun, saat pendemi merebak, jumlah kunjungan wisatawan luar Indonesia, termasuk wisatawan Tiongkok, menurun secara signifikan. Konsidi tersebut, sangat membawa pengaruh bagi ekonomi pariwisata Provinsi Bali. Dengan situasi pandemi global yang semakin membaik, keinginan warga Tiongkok untuk berkunjung ke luar negeri semakin besar dan jumlah pesawat langsung antara kota-kota Tiongkok menuju Bali meningkat secara bertahap, wisatawan Tiongkok ke Bali akan semakin ramai sehingga pada paruh kedua tahun ini situasinya mungkin akan kembali seperti periode yang sama di tahun 2019.

Konsulat kami akan memperdalam kerja sama dengan berbagai instansi di Indonesia khususnya dalam bidang pariwisata, ikut dalam upaya membantu Provinsi Bali memperluas lapangan kerja serta pemulihan ekonomi, terus mempromosikan pertukaran dan persahabatan antara Tiongkok dan Indonesia. Konsulat kami juga akan mempratekkan tujuan “diplomasi untuk rakyat” dan memberikan perlindungan berkualitas tinggi kepada wisatawan Tiongkok.

BaliPost

Wartawan Antara Bali: Bagaimana pandangan Pak Konjen terhadap makna Bali Democracy Forum (BDF)?

BDF merupakan forum tingkat tinggi bagi negara-negara di kawasan Asia-Pasifik untuk membahas perkembangan demokrasi. Selama bertahun-tahun, forum ini berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas regional serta pembangunan hak asasi manusia dengan mendorong dialog, kesetaraan dan saling pengertian.

Apa itu demokrasi yang sebenarnya? Apa kriteria untuk menilai demokrasi? Ada yang beranggapan bahwa hanya demokrasi barat yang merupakan jawaban yang standar, serta dengan paksa mentransplantasikan dan mempromosikan demokrasi gaya barat di dunia. Juga ada yang mempercayai demokrasi suatu negara dan memicu perselisihan atas sistem dan ideologi politik, serta menciptakan perpecahan dan konfrontasi di dunia. Tidak ada keraguan bahwa ini bukanlah demokrasi yang sebenarnya, tetapi demokrasi kedok atas nama demokrasi.

Presiden Xi Jinping dengan jelas menunjukkan bahwa demokrasi adalah nilai bersama seluruh umat manusia. Demokrasi bukanlah paten negara manapun , tetapi hak rakyat semua negara. Apakah sebuah negara itu demokratis atau tidak, kuncinya terletak pada apakah rakyat benar-benar penguasa negara tersebut. Setelah satu abad eksplorasi dan praktik, PKT telah menggiring rakyat Tiongkok untuk menemukan bentuk demokrasi baru yang sesuai dengan kondisi nasional Tiongkok. Inilah Keseluruhan Proses Demokrasi Rakyat yang diusulkan oleh presiden Xi Jinping.

Keseluruhan Proses Demokrasi Rakyat Tiongkok sepenuhnya menunjukkan bahwa demokrasi berkembang, konkret dan beragam. Tidak ada sesiapa di dunia yang dapat memonopoli wacana demokrasi, mengadvokasinya sebagai obat mujarab yang bisa “menyembuhkan semua penyakit”, atau nilai tetap sekali yang dapat diterapkan secara universal.KPDR menerobos model pembangunan sebelumnya dan kerangka logis demokrasi ala barat serta menyumbangkan konsep Tiongkok, nilai Tiongkok dan solusi Tiongkok bagi perkembangan politik demokrasi di dunia. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan negara berkembang dalam pembangunan mandiri dan memperluas jalur pembangunan politik negara-negara non-Barat..

Demokrasi bukan hanya cara tata kelola domestik, tetapi juga prinsip tata kelola global. Urusan dunia hanya dapat ditangani oleh pemerintah dan rakyat semua negara melalui musyawarah. Inilah yang merupakan prinsip demokrasi dalam menangani urusan internasional. Dalam dunia sekarang ini, situasi bergejolak dan masalah sering muncul. Salah satu alasan yang mengakar adalah belum dilaksanakannya prinsip-prinsip demokrasi dalam hubungan internasional.

Untuk tujuan ini, kita harus dengan penuh semangat mempromosikan semangat demokrasi dalam pertukaran negara-ke-negara, secara aktif mengadvokasi konsep- konsep yang benar seperti penghormatan terhadap kedaulatan, konsultasi setara, persatuan dan kerja sama, dan dengan teguh mempromosikan demokratisasi hubungan internasional.

Antara Bali

Wartawan Guo Ji Ri Bao : Laporan Kongres Nasional ke-20 PKT menunjukkan bahwa modernisasi ala Tiongkok “memberikan pilihan baru” bagi umat manusia untuk mewujudkan modernisasi. Apakah ini berarti Tiongkok berniat mengekspor model pembangunannya ke luar negeri? Menurut Pak Konjen, apa pentingnya modernisasi ala Tiongkok bagi perkembangan Tiongkok, Indonesia, bahkan dunia ke depan?

Karena negara-negara Barat memimpin dalam mewujudkan modernisasi, beberapa ahli teori Barat berpendapat bahwa “modernisasi sama dengan Westernisasi”. Akan tetapi, beberapa negara yang mengadopsi model mordenisasi Barat tidak dapat menyesuaikan diri dan jatuh ke dalam kesulitan. Keberhasilan praktik modernisasi ala Tiongkok menunjukkan bahwa modernisasi bukanlah monopoli Barat, dan setiap negara dapat mencapai lompatan pembangunan jika menemukan jalur modernisasi yang sesuai dengan kondisi nasionalnya masing-masing. Sarjana Inggris bernama Martin Jacques mengatakan bahwa Tiongkok memberi dunia “kemungkinan baru”, yaitu meninggalkan hukum rimba, tidak terlibat dalam hegemoni kekuasaan, melampaui permainan zero-sum, dan membuka jalur perkembangan peradaban baru berdasarkan kerja sama, menang-menang dan konstruksi bersama.

Sebuah negara dengan populasi lebih dari 1,4 miliar melangkah ke modernisasi secara keseluruhan. Ini akan menjadi prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah umat manusia dan memiliki pengaruh yang sangat besar di seluruh dunia.Modernisasi ala Tiongkok telah menyelesaikan banyak masalah dalam perkembangan masyarakat manusia, mematahkan mitos "modernisasi = Westernisasi", menciptakan bentuk baru peradaban manusia, dan membawa pencerahan penting kepada negara-negara di seluruh dunia, khususnya negara berkembang: Pertama adalah mandiri. modernisasi ala Tiongkok berakar pada budaya Tiongkok, dan sejalan dengan realitas Tiongkok. Kedua adalah berpusat pada rakyat. Modernisasi ala Tiongkok adalah modernisasi kemakmuran bersama bagi seluruh rakyat, sehingga rakyat tidak hanya kaya secara materi, tetapi juga kaya secara spiritual. Ketiga adalah pembangunan secara damai. Modernisasi ala Tiongkok tidak bergantung pada perang, penjajahan, atau penjarahan. Tiongkok menganut perdamaian, pembangunan, kerja sama, hasil yang saling menguntungkan, dan terus mempertahankan koeksistensi yang harmonis antara manusia dan alam. Kempat adalah terbuka dan inklusif. Kami menghormati pembangunan setiap negara sesuai dengan kondisi nasionalnya masing-masing dan berharap negara-negara bertukar, berkembang, dan berbagi keindahan. Kelima adalah persatuan dan perjuangan. Pengalaman kesuksesan pembangunan Tiongkok sepenuhnya membuktikan bahwa tidak ada harapan di atas piring pasir yang terpisah, dan kekuatan hanya dapat ditemukan dalam persatuan dan perjuangan.

Proses modernisasi ala Tiongkok adalah tumbuhnya kekuatan perdamaian, keadilan dan kemajuan di dunia. Kami berharap dan percaya bahwa semakin banyak negara di dunia akan menemukan jalur modernisasi sendiri supaya mewujudkan impian komunitas senasib- sepenanggungan manusia.

Wartawan Guo Ji Ri Bao: Bulan Juli tahun ini, Kamar Dagang dan Industri Indonesia akan menyambut kunjungan dari delegasi bidang kebudayaan Daerah Otonom Uighur Xinjiang, dan berencana bekerja sama dengan para pakar budaya di banyak kota di Indonesia. Bisakah Pak Konjen menyampaikan situasi perkembangan ekonomi Xinjiang saat ini dan pentingnya kunjungan ini bagi perkembangan budaya Tiongkok dan Indonesia?

Pemerintah Tiongkok menempatkan rakyat sebagai pusat, dan terus mempromosikan Daerah Otonomi Uighur Xinjiang memperoleh pencapaian yang besar. Masyarakat dari semua kelompok etnis dapat hidup berdampingan dalam harmoni dan kebahagiaan, serta umat Muslim dijamin hak dan kebebasan beragama.

Sejak tahun 2012, sebanyak 35 kabupaten, 3.666 desa dan 3,0649 juta orang yang dilanda kemiskinan di Xinjiang telah berhasil diangkat dari kemiskinan. Petani dan penggembala telah menemukan pekerjaan di pabrik satelit dan kawasan industri dekat rumah mereka. Pada tahun 2022, total volume impor dan ekspor Daerah Otonomi Uighur Xinjiang meningkat sebesar 57% tahun ke tahun, diantaranya nilai ekspor meningkat sebesar 64,4% dan impor meningkat sebesar 25,3%.

Rasa keamanan masyarakat dari semua kelompok etnis juga terus ditingkatkan. Tidak ada kasus kekerasan terorise di Xinjiang selama lebih dari lima tahun. Masyarakat telah mencapai transformasi bersejarah dari kekacauan menjadi ketertiban. Menurut statistik, rasa aman masyarakat Xinjiang meningkat dari 87,58% pada 2012 menjadi 99,14% pada 2021. Saat ini, Xinjiang memiliki masyarakat aman, persatuan etnis, kerukunan beragama, dan pembangunan ekonomi. Orang-orang hidup dan bekerja dalam kedamaian dan kenyamanan, memberikan pemandangan perkembangan baru dalam kesejahtera masyarakat.

Kunjungan ini sangat penting bagi pertukaran budaya antara Tiongkok dan Indonesia. Daerah Otonomi Uygur Xinjiang terletak di persimpangan peradaban Timur dan Barat, telah dikenal sebagai kampung halaman seniman bernyanyi dan menari sejak zaman kuno. Uyghur, Kazakh, dan kelompok etnis lainnya sangat pandai menyanyi dan menari. “Xinjiang Uyghur Muqam”, “Manas” dan “Maxirepu/ meshrep” telah masuk dalam daftar warisan budaya tak benda kelas dunia. Indonesia juga merupakan negara multi-etnis dengan warisan multi-budaya yang kaya. Kunjungan ini akan semakin meningkatkan pemahaman Tiongkok dan Indonesia akan keunggulan budaya masing-masing, mendorong pertukaran budaya, serta membangun jembatan persahabatan antara kedua negara.

Wartawan Balipost: Pada tanggal 5 April, Ketua DPR AS McCarthy dan anggota Kongres lainnya bertemu dengan kepala daerah Taiwan Tiongkok Tsai Ing-wen di AS. Bagaimana pandangan Pak Konjen?

Masalah di selat Taiwan secara murni merupakan urusan internal Tiongkok.Hanya ada satu Tiongkok di dunia dan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah Tiongkok. Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok adalah satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh Tiongkok. Prinsip satu Tiongkok adalah premis dan dasar bagi Tiongkok untuk membangun dan mengembangkan hubungan diplomatik dengan negara lain. Tindakan McCarthy, pejabat tertinggi ketiga dari pemerintah AS, telah secara serius melanggar komitmen yang dibuat oleh AS kepada Tiongkok mengenai masalah Taiwan dan mengirimkan sinyal yang sangat salah kepada pasukan separatis yang mencari “kemerdekaan Taiwan”. Ia telah menginjak-injak fakta sejarah dan keadilan serta merusak aturan hukum internasional.

Kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok tidak mentolerir pelanggaran atau pemisahan. Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan inti Tiongkok. Kami dengan tegas menentang segala bentuk interaksi resmi antara Amerika Serikat dan wilayah Taiwan. Kami dengan tegas mendesak pemerintah dan Kongres AS untuk berhenti mendistorsi, mengaburkan, dan melubangi prinsip satu-Tiongkok, dan berhenti merusak fondasi politik hubungan Tiongkok-AS.

Wartawan Antara Bali: Pada tanggal 6 April, menteri luar negeri Arab Saudi dan Iran bertemu di Beijing. Kedua belah pihak mengumumkan pemulihan hubungan diplomatik dan menandatangani pernyataan bersama. Masyarakat Indonesia menyambut hal ini dengan antusias. Bisakah Pak Konjen memperkenalkan situasi yang relevan?

Hal ini bukan hanya peristiwa penting bagi Arab Saudi dan Iran, tetapi juga peristiwa penting bagi Timur Tengah, dunia Islam dan seluruh dunia. Saya melihat bahwa masyarakat Indonesia juga sangat memperhatikan hal ini. Organisasi Pemuda Islam Dunia Indonesia juga menyerahkan spanduk kepada Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia untuk mengucapkan selamat kepada Tiongkok atas keberhasilannya dalam memediasi hubungan antara Arab Saudi dan Iran.

Perbaikan hubungan Arab Saudi-Iran sepenuhnya menunjukkan bahwa negara-negara di sesuatu kawasan memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencapai perdamaian dan pembangunan kawasan. Serangkaian interaksi baru-baru ini di Timur Tengah juga menunjukkan bahwa mencari perdamaian dan pembangunan adalah aspirasi umum di Timur Tengah. Komunitas internasional harus membantu negara-negara Timur Tengah menyelesaikan perbedaan dan memperkuat persatuan. Trik-trik seperti memprovokasi kontradiksi, menciptakan sekat-sekat, serta memecah belah dan menguasai, harus ditentang oleh seluruh dunia.

Tiongkok tidak memiliki kepentingan pribadi di Timur Tengah, menghormati status negara Timur Tengah sebagai penguasa di kawasan ini, menentang persaingan geopolitik, dan tidak akan berniat untuk mengisi apa yang disebut “kekosongan” atau menciptakan klik eksklusif. Tiongkok selalu percaya bahwa masa depan Timur Tengah harus berada di tangan negara-negara Timur Tengah. Tiongkok mengharapkan Arab Saudi dan Iran untuk memperkuat komunikasi dan dialog, dan bersedia untuk menjunjung tinggi konsep dan prinsip inti dari Inisiatif Keamanan Global dan terus mempromosikan perdamaian dan keamanan regional dan internasional.

Waetawan QIAN DAO RI BAO: Sidang Dua Sesi Tiongkok baru saja selesai. Bagaimana anggapan Pak Konjen terhadap prospek perkembangan ekonomi Tiongkok? Apa peluang perkembangan ekonomi Tiongkok bagi dunia?

Pada konferensi pers Dua Sesi Tiongkok tahun ini, Perdana Menteri Li Qiang menunjukkan bahwa target pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang diharapkan pada tahun 2023 ditetapkan sekitar 5%.

Dalam tiga tahun epidemi ini, ekonomi Tiongkok telah terpengaruh oleh dampaknya dan tingkat pertumbuhan telah melambat. Tapi tingkat pertumbuhan rata-rata masih 4,5%, jauh lebih tinggi dari rata-rata dunia sebesar 1,8%. Dan dengan situasi bahwa inflasi global mencapai titik tertinggi dalam lebih dari 40 tahun, 2022 Tingkat kenaikan tahunan indeks harga konsumen China stabil di 2%, yang secara signifikan lebih rendah dari kenaikan 8% ke atas di AS dan zona euro. Tiongkok menjadi “penstabil” di dunia yang bergolak ini.

Baru-baru ini, situasi ekonomi Tiongkok telah menunjukkan tren stabilisasi dan kenaikan. Beberapa organisasi internasional juga telah menaikkan harapnya terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini. Saya memiliki keyakinan penuh pada prospek ekonomi Tiongkok.

Dua sesi Tiongkok mengirim informasi penting ke dunia,yaitu Tiongkok akan dengan gigih mempromosikan pembangunan berkualitas tinggi, selalu mengutamakan rakyat, menyeimbangkan pembangunan dan keamanan dengan lebih baik, dan berusaha untuk mempromosikan pembangunan komunitas senasib-sepenanggungan manusia. Tiongkok akan dengan tegas mendorong keterbukaan tingkat tinggi, menjunjung tinggi panji perdamaian, pembangunan, kerja sama, dan saling menguntungkan, mendorong pembangunan ekonomi dunia terbuka, dan mendorong Inisiatif Pembangunan Global dan Inisiatif Keamanan Global.

Georgieva, direktur pelaksana Dana Moneter Internasional, baru-baru ini mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Tiongkok yang kuat berarti akan berkontribusi sekitar sepertiga dari pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023. Dapat dikatakan bahwa Tiongkok yang memiliki keunggulan kelembagaan yang signifikan, skala pasar besar, sistem industri lengkap, sumber daya manusia kaya, dan fondasi pembangunan kokoh, akan menyuntikkan kepastian besar ke dalam ekonomi dunia yang tidak pasti dan menambah stabilitas dan energi positif ke perkembangan perdamaian dunia.

Qian Dao Ri Bao

Suggest to a friend:   
Print